Entri Populer

Rabu, 09 Desember 2015

Filipino? Tagalog? Pilipino?

Bahasa nasional Filipina adalah Tagalog yang pada awalnya hanya dipakai di Manila dan provinsi- provinsi sekitarnya ketika Konstitusi Persemakmuran yang disahkan tahun 1930-an. Konstitusi tersebut disediakan untuk bahasa nasional tapi tidak secara khusus merancangnya sebagai Bahasa Tagalog. Karena tujuan yang diangkat oleh anggota dewan dari bagian lain yang tidak menggunakan bahasa Tagalog. Hanya sedikit daerah yang bahasa nasional diterima seluruh populasi (dan unsur gabungan ideal dari keanekaragaman bahasa di seluruh pulau akan menjadi tujuan masa depan. Tagalog, tentunya, kebijakan untuk menjadi bahasa pengantar untuk orang- orang yang tinggal di sekitar pusat pemerintahan, kandidat utama.
Di awal tahun 1970-an, lebih dari penduduk Filipina berkomunikasi dengan bahasa tagalog dasar. Dipacu oleh Presiden Marcos dan mimpinya ‘New Society’, akademisi nasionalis berfokus pada pengembangan bahasa nasional- Pilipino. Saat itu dimengerti bahwa Tagalog adalah bahasa nasional. Neologisme diperkenalkan untuk memperkaya  kosakata dan mengganti kata- kata asing. Contoh yang paling diingat adalah ‘salumpuwit’ (secara harfiah, ‘sesuatu yang mendukung pantat’) untuk ‘kursi’ untuk mengganti kata yang diserap dan turunan dari Bahasa Spanyol “silya”. Usaha yang lain untuk mempribumikan bahasa nasional Filipina dari nol, bagaimanapun, sejak kata- kata serapan dari Bahasa Inggris dan Bahasa Spanyol telah menjadi bagian terintegrasi dari bahasa sehari- hari dan kaum intelektual Filipina.
Kenyataan ini benar- benar direfleksikan dalam penyusunan undang- undang selama masa pemerintahan Aquino di pertengahan 1980-an. Bahasa nasional dilabeli Filipino untuk mengakui dan mendukung eksistensi dan freferensi untuk banyak kata turunan dari Bahasa Inggris dan Bahasa Spanyol. Huruf- huruf dari bahasa Asing seperti f,j,c,x, dan z terdengar asing untuk penduduk sebelum kedatangan bangsa Spanyol dan Amerika dimasukkan ke dalam abjad resmi Filipina.
Tersebut di atas, evolusi bahasa nasional Filipina dipelajari sebagai bagian dari kurikulum pendidikan di Filipina, seperti ketika kamu bertanya pada orang Filipina apa bahasa nasional negara, jawabannya adalah ‘Filipino’. Dengan cara yang sama kelas Bahasa Inggris  di sekolah dasar, menengah, dan tinggi di Amerika mengajar bahasa nasional Amerika Serikat, kelas Filipina (bukan kelas Tagalog; kelas Sastra Filipina, bukan kelas sastra Tagalog) di sekolah Filipina.
Jadi, apa perbedaan di antara Filipino dan Tagalog? Pikirkan Filipino sebagai Tagalog Plus. Filipino lebih inklusif dari kontribusi bahasa lain daripada bahasa Tagalog. Contohnya, benar untuk mengatakan diksyurnaryo (dari bahasa Spanyol: diccionario) dalam Filipino, padahal dalam bahasa Tagalog murni (atau seseorang yang stuck dalam era Filipino) yang berkeras menggunkan  kata talantinigan. Lebih sopan untuk merujuk Filipino, bukan tagalog sebagai bahasa nasional Filipina. Untuk orang- orang Filipina dari bagian lain di negara itu, Tagalog bukan bahasa pertama mereka; mereka mempelajari bahasa Filipino karena secara konstitusi bahasa itulah yang menjadi bahasa nasional dan dipelajari di sekolah.
Dalam istilah praktis, banyak orang, khusunya orang Filipina yang tinggal di luar negeri menyadari bahwa orang asing berasumsi bahwa Tagalog merujuk pada bahasa nasional Filipina, tidak membedakan perbedaan Filipino, Pilipino, dan Tagalog, dan telah belajar mengadaptasi bagaimana orang Amerika atau orang Canada mempersepsikan arti dari masing- masing kata tersebut. Itulah alasannya mengapa jika kamu pergi ke toko buku di Amerika Utara, sebagai contoh, akan lebih mudah menemukan kamus Tagalog ( atau Pilipino) daripada kamus Filipino.
Catatan Budaya: Walaupun kata  "Filipino" lebih berterima daripada  Filipino (bahasa Filipina), Kebanyakan orang Filipina tetap mengatakan Pilipino  ketika merujuk pada  orang Filipina  ketika berbicara dalam bahasa Filipina.
Contoh: "Ako ay Pilipino." ("Saya orang Filipina.")
Mengapa? Pada dasarnya, bunyi huruf ‘p’ lebih mudah dilafalkan daripada huruf ‘f’. Faktanya, bahkan huruf  c, f, j, x, z, etc telah ditetapkan secara resmi menjadi bagian dari abjad Filipina, masih ada kecenderungan luar biasa untuk menerjemahkan kata- kata asing dengan bentuk pelafalan pribumi.

Contoh: kompyuter, kwalipikasyon, okasyon, kendi, indibidwal, sipilis...
Nah, begitulah ceritanya. Sudah tahu perbedaannya, kan? 
*source: http://tagaloglang.com* 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar