"Cobalah lihat dari sisi aku
Agar kau pahami coba kau dengar
Jerit hati kecil ini cobalah tuk mengerti
Sedikit saja"
Merasa
familiar dengan lagu ini?
Yap,
ini lagunya Tangga yang judulnya 'Dari Sisi Aku'. Lagu ini dirilis tahun 2008
dalam album Ost Lost in Love.
Udah,
segitu aja info tentang band yang sekarang berubah nama menjadi 'Dekat'. Karena
kali ini aku ingin bercerita dari sisi aku. Terdengar galau? Em, mungkin
iya.
Setiap
orang pasti pernah bilang atau minimal mengucapkannya dalam hati, "If you
were me....." atau "Coba aja kalau kamu jadi aku....." saat
mereka melakukan kesalahan atau terpaksa melakukan kesalahan dan orang- orang
menghakimi mereka.
Orang
tua juga begitu kalau menghadapi anaknya membuat kesalahan. Mereka seakan- akan
lupa kalau mereka pernah ada di posisi anak- melakukan kesalahan.
Misalnya
aja waktu anak ketahuan berbohong, mencuri, dan segudang kenakalan lainnya.
Kebanyakan dari mereka membentak- bentak
sambil nunjuk- nunjuk hidung, “Kamu nakal!” tanpa bertanya “Kenapa?”.
Tanpa pernah berpikir KENAPA mereka melakukan itu. Mereka gak pernah sadar
kalau anak- anak itu perlu dikasih tahu, bukan dihakimi.
Mereka
juga pernah begitu waktu kecil. Siapa yang tidak pernah berbohong? Orang tua,
waktu kecil- bahkan sampai sekarang pasti pernah begitu. Kalau ditanya kenapa,
mereka bisa berkelit demi kebaikan bersama.
*Tapi
anak- anak gak boleh beralasan begitu.* aku merengut dalam hati. *ga adil
banget ya, jadi anak- anak.* masih ngedumel dalam hati sementara kepala tetap
menunduk tang pasang tampang menyesal. Gak berani bilang kalau aku bohong juga
demi kebaikan bersama. Biar mama baik- baik (gak marah- marah) dan aku juga baik-
baik aja (gak kena marah).
Well,
bukannya gak mau ngaku salah, tapi cuma pengin bilang "Cobalah lihat dari sisi aku agar kau pahami coba kau dengar Jerit
hati kecil ini cobalah tuk mengerti sedikit saja"
*eh malah nyanyi*
Anak- anak lain juga pernah dalam posisi begini kan?
Orang tua juga waktu kecil juga begitu.
Terakhir,
apapun kesalahannya, orang tua harus bisa melihat dari sisi mereka, orang tua
harus bisa melihat dari sisi anak- anak, kenapa mereka melakukan hal itu.
Percaya deh, kalau dikasih tahu baik- baik,
pasti akan dijawab baik- baik juga kan? Jangan sampai mereka berkeras hati
tetap melakukan kesalahan itu sampai dewasa nanti. Selagi masih anak- anak,
masih lebih mudah untuk mengarahkannya ke arah yang lebih baik.
Ya
kan, Ma, Pa?
Iya
ngaku aja, ngaku.....
*eh
kok jadi ngaco begini*
Ya
sudahlah, kalau gak mau ngaku, selesai aja postingan ini, aku mau bergalau-
galau ria di bawah bantal.
Salam
hangat,
*dari anak- anak untuk orang tua*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar