Entri Populer

Minggu, 04 Oktober 2015

Holla, Introduce myself, I’m a writer

Hola kumusta, sepertinya sudah lama saya tidak memposting sesuatu di sini. Dan hari ini saya mau memposting sebuah pengumuman yang (tidak) penting.
As the title, I’m a writer. Yes, I’m a writer right know. Bukan hanya penulis status di facebook, tapi menulis novel. Novel, saudara- saudara.....
*Hallah*
Judulnya, Heart Vacancy.

Anyway, saya gak bermaksud promosi. Tapi kalau penasaran, unduh aja novelnya lewat playstore J
(Untuk mengetik beberapa paragraf (tidak) penting di atas, saya berkali- kali menekan tombol backspace. Bukan karena tidak tahu apa yang mau diketik. Sejak tadi pagi, begitu lihat newsfeed di facebook, kepala saya penuh dengan berbagai hal yang saya ingin semua orang tahu. Tapi saya terlalu malu untuk mengekspresikan perasaan saya bahkan untuk memberitahu orang- orang terdekat saja, saya malu.)
Mau pamer tapi malu, *apa- apaan ini???*
Iya, saya mau pamer kalau novel saya sudah terbit. Tapi saya malu buat bilang- bilang ke orang lain. Takut aja kalau novelnya terlalu alay, terlalu mainstream, klise, etc, etc.
Karena saya juga begitu. Agak akward gimana gitu waktu baca novel yang sudah jadi itu. Gak akan jadi masalah kalau yang membaca orang yang tidak saya kenal. Tapi kalau keluarga dan teman- teman yang baca dan merasa novel ini terasa alay, em..... *gak sanggup ngelanjutin ketikannya*
Dan untuk itu, saya memutuskan untuk menjadi penulis yang invisible saja. Biar mereka tahu novel saya tapi tidak tahu siapa yang menulisnya. *sok misterius gitu*
Ahayyy, merasa punya karya bagus aja, padahal..... *lagi- lagi gak sanggup melanjutkan ketikan*
Ah, apapun itu, saya sudah berusaha. Mau bagus atau tidak, biarlah yang membaca yang menilai. Lagipula, saya sudah banyak mengalami penolakan. Berkali- kali mengirimkan naskah ke penerbit, berkali- kali juga ditolak. Tapi, itu bukan akhir. Saya percaya itu. Lagipula, segala sesuatu punya waktunya masing- masing. Gak bisa dipaksa karena hidup kita gak sepenuhnya sesuai rencana kita. We do our best and God do the rest.
Seorang teman pernah bilang, "Kalau harapan dan rencana- rencanamu tidak tercapai, bukan karena Tuhan tidak menghargai usahamu tapi karena Dia ingin kau terus berusaha, berlatih menjadi yang terbaik. Jangan jadi mahluk manja yang hanya bermodal air mata dan doa. "
Selain doa, perlu terus latihan dan instropeksi. Kalau ditolak, pasti ada sesuatu yang tidak tepat.
Saya teringat dengan sebuah quote dari Octavia Butler:
“You don’t start out writing good stuff. You start out writing crap and thinking it’s good stuff, and then gradually you get better at it. That’s way I say one the most valuable traits is persistence.”
Saya memaknainya begini: Kita tidak pernah memulai sesuatu dan hasilnya akan baik. Pasti dalam prosesnya akan ada kesalahan dan kegagalan. Tapi dengan terus mencoba dengan tekun, semuanya akan diakhiri dengan baik. Keep presistence.
Gak apa- apa, kalau tulisan saya kali ini buruk, besok- besok tulisan saya akan menjadi baik kalau saya tetap menulis dengan tekun.
*Menggurui diri sendiri*
Well, keep fighting and keep trying to do the best. Keep persistence.

*Hallah, super sekali ;)*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar