Entri Populer

Minggu, 30 Agustus 2015

Aksen (Accent) dalam Bahasa Tagalog

Hai, hai, kumusta, kaibigan...... pada postingan kali ini, saya mau share tentang accent (aksen) dan word stress (penekanan) dalam bahasa tagalog.
Aksen sendiri adalah –menurut wikipedia-  suku kata sebuah kalimat yang diucapkan dengan penekanan terbanyak (https://id.wikipedia.org/wiki/Aksen) dan penekanan kata atau word stress –bukan kata yang depresi, yak-
*Emang ada yang mikir kalau word stress adalah kata yang depresi? Yang ngetik nih, yang depresi.*
*Note: sumber postingan ini adalah: http://www.tagalog1.com/. Saya hanya menuliskan kembali sesuai dengan pemahaman saya. Kalau ada yang janggal, silakan kunjungi web-nya. Lebih akurat, kok. J*
Well, seperti bahasa Mandarin, Bahasa tagalog juga punya empat macam accents yaitu:  
-      Malumay
-      Malumì
-      Mabilís
-      Maragsâ
Secara teknis, aksen adalah bagian dari bahasa tulis. Dalam prakteknya banyak pengguna bahasa Tagalog menghilangkan aksen tersebut. Jika kamu tumbuh dengan bahasa ini, kamu akan tahu bagaimana melafalkan kata- kata. Jika tidak, kamu akan menemukan aksen untuk membantu dalam pelafalan.
Yang pertama adalah Malumay.
Tempatkan penekanan pada suka kata kedua sampai suku kata terakhir. Malumay tidak memiliki tanda aksen.
Kedua, Malumì.
Seperti malumay, tekankan kata- kata  malumì di suku kata semifinal. Perbedaan glottal stop (apa ya istilah dalam bahasa Indonesia??? Saya beneran lupa materi kelas Fonologi di kampus entah zaman kapan itu L) di suku kata terakhir; berhenti pada bunyi huruf vokal pendek di tenggorokan. Suaranya seperti ketika mengucapkan “uh-oh”, di mana suku kata pertama berakhir pendek di tenggorokan. Kata- kata Malumì seperti itu, kecuali glottal stop berada di suku kata terakhir.  
Tandai huruf vokal terakhir dengan grave accent (‘)(aksen nontirus- itu Bahasa Indonesianya dan pahiwa Bahasa Tagalognya-)
Catatan: Aksen Mark (tanda bunyi) hanya ditempatkan di huruf vokal. Konsonan tidak pernah diberi tanda bunyi.
Ketiga, mabilís
Tempatkan penekanan di suku kata terakhir. Tandai huruf vokal terakhir dengan acute accent (´), (aksen tirus, itu bahasa Indonesianya dan dalam Bahasa Tagalog disebut pahilís)
Dan yang terakhir adalah Maragsâ
Seperti mabilis, penekanan kata- kata maragsâ di suku kata terakhir. Perbedaannya adalah glottal stop di suku kata terakhir; berhenti pada bunyi huruf vokal pendek pada tenggorokan. Bunyinya seperi saat mengucapkan “uh-oh”, dimana suku kata pertama berhenti di tenggorokan.  Kata- kata maragsâ juga seperti itu, kecuali glottal stop berada di suku kata terakhir.
Jadi, kata- kata maragsâ words seperti mabilis, kecuali ,kata- kata tersebut  berakhir di glottal-stopped vowel. Kata- kata maragsâ seperti  malumi, kecuali penekanan terakhir di suku kata terakhir.
Tanda bunyi di huruf vokal terakhir dengan circumflex accent (^) (sirkumfleks) dalam Bahasa Indonesia dan disebut pakupyâ dalam bahasa Tagalog)  
Nah itulah sodara- sodara sekalian pembahasan tentang accent and word stress-nya. Semoga bermanfaat.
Cukup sekian dan terima kasih.

*Aiyaya yang ngetik berasa lagi pidato, kali*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar